RSS
Write some words about you and your blog here

Tugas Resume #7 Mata Kuliah Database Administration

"Database Performance"


Database performance tuning adalah aktivitas dan prosedur yang dirancang untuk mempercepat respon sistem database.Database Performane tuning bertujuan untuk mengeksekusi query secepat mungkin.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja database :

  • Workload (Beban Kerja) : Seperti transaksi online, analisis data warehouse, dan sistem command yang datang beberapa kali.
  • Throughput : Merupakan kemampuan sebuah computer dalam memproses data.
  • Resources (Sumber Daya) : Contohnya : Software and Hardware.
  • Contention (Kres) : Yaitu kondisi di mana dua atau lebih komponen dari beban kerja sedang mencoba untuk menggunakan satu sumber daya dengan cara yang bertentangan.
  • Optimization (Optimasi) : Optimasi database, memformula query. (Partitioning, Denormalization, Clustering, Free Space, Raw Partitioning VS File System, Indexing, Interleaving Data, Compression, File Placement & Allocation, Page Size, Reoganization).
Teknik Optimization (Optimasi) :
  • Partitioning adalah sebuah teknik untuk menempatkan data-data table atau index yang berbentuk page ke dalam partisi-partisi yang terpisah di dalam sebuah atau beberapa filegroup.
  • Denormalisasi merupakan proses yang dilakukan pada database yang sudah dinormalisasi, dengan cara memodifikasi struktur tabel dan mengabaikan kerangkapan data (yang terkontrol) untuk meningkatkan kinerja database. Proses denormalisasi termasuk : Mengkombinasikan tabel-tabel yang terpisah dengan join, Mereplikasi/menduplikat data pada tabel.
  • Clustering bermakna menggolongkan data atau membagi satuan data yang besar ke dalam satuan data yang lebih kecil yang memiliki kesamaan.
  • Free space merupakan ruang kosong pada satu tablespace atau index yang dapat mengurangi frekuensi reorganisasi, mengurangi contention (kres), dan meningkatkan efisiensi proses input data.
  • Raw partitioning vs File System merupakan pilihan apakah akan menyimpan data yang ada dalam database ke dalam file OS yang dikontrol atau tidak.
  • Indeks dibangun untuk membuat pernyataan SQL dalam program aplikasi berjalan lebih cepat.
  • Interleaving Data merupakan bentuk khusus dari clustering.
  • Compression merupakan teknik pengecilan ukuran data yang akan mengoptimalkan kinerja scan data yang berurutan dan meningkatkan kemungkinan data yang berada dalam cache.
  • File Placement & Allocation yaitu pola akses yang terkait dengan data dalam sistem dan memisahkan file-file yang sering diakses secara bersama-sama.
  • Page size merupakan ukuran halaman database yang digunakan.
  • Reorganization yaitu memodifikasi data dengan cara meminimalisasi syntax yang digunakan.

Tugas Resume #6 Mata Kuliah Database Administration

"SYSTEM PERFORMANCE"


Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Definisi Performance (Kinerja) yaitu :
  • Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta (Stolovitch and Keeps: 1992).
  • Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun perusahaan (Schermerhorn, Hunt and Osborn: 1991).
System Performance (Kinerja) yaitu System Performance (Kinerja Sistem) adalah kemampuan kerja dari sekumpulan elemen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan.
System Performance Database (Kinerja Sistem Basis Data) ialah kemampuan kerja dari sekumpulan komponen basis data yang saling berkaitan atau berhubungan untuk mencapai suatu tujuan dari basis data itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja database :
  • Workload (Beban Kerja) : Seperti transaksi online, analisis data warehouse, dan sistem command yang datang beberapa kali.
  • Throughput : Merupakan kemampuan sebuah computer dalam memproses data.
  • Resources (Sumber Daya) : Contohnya : Software and Hardware.
  • Optimization (Optimasi) : Optimasi database, memformula query.
  • Contention (Kres) : Yaitu kondisi di mana dua atau lebih komponen dari beban kerja sedang mencoba untuk menggunakan satu sumber daya dengan cara yang bertentangan. 

Tugas Resume #5 MK Database Administration

"Database Performance Management"


Kinerja database dapat didefinisikan sebagai optimalisasi penggunaan sumber daya untuk meningkatkan throughput dan meminimalkan pertentangan, memungkinkan kemungkinan terbesar beban kerja untuk diproses. Sebagian besar organisasi memantau dan menyempurnakan kinerja infrastruktur TI mereka. Infrastruktur ini meliputi server, jaringan, aplikasi, desktop, dan database. Namun, langkah-langkah yang diambil Performa Manajemen biasanya reaktif. Masalah yang bisa menyebabkan Performa Database Menurun :
  • Scan Tabel
  • Index yang tidak sesuai
  • Pilihan Index yang tidak sesuai
  • Tidak menggunakan Index yang tersedia
  • Statistik database yang usang
  • Tabel tergabung dalam urutan yang tidak optimal

Faktor-faktor lain dapat berdampak negatif terhadap kinerja database. untuk memeriksa kinerja keseluruhan contoh database dan sistem operasi server secara berkala. Beberapa keadaan untuk memeriksa adalah sebagai berikut:
  • Alokasi memori (buffer / cache untuk data, SQL, otorisasi)
  • Pilihan Logging (log cache, log ukuran, segmen rollback Oracle)
  • I / O efisiensi (pemisahan tabel dan indeks pada disk, ukuran database, file terfragmentasi dan diperpanjang)
  • Secara keseluruhan aplikasi dan beban kerja database di server
  • definisi skema database


Monitoring Vs Management
"Performa managemen" terdiri dari tiga komponen tertentu yang perlu dilakukan bersamaan dengan satu sama lain: pemantauan, analisis, dan koreksi.





Monitoring adalah komponen pertama dari performa manajemen. Ini terdiri dari pemindaian lingkungan, meninjau output dari fasilitas instrumentasi, dan umumnya memonitoring system runs. Pemantauan adalah proses identifikasi masalah.

Service-level management (SLM)
Service-level management (SLM) adalah disiplin, metodologi proaktif dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tingkat layanan yang memadai dikirim ke semua pengguna TI sesuai dengan prioritas bisnis dan dengan biaya yang dapat diterima. Dalam rangka untuk mengelola tingkat layanan secara efektif, bisnis harus memprioritaskan aplikasi dan mengidentifikasi jumlah waktu, tenaga, dan modal yang dapat dikeluarkan untuk memberikan layanan aplikasi tersebut. Untuk (SLA) service-level agreement menjadi sukses, semua pihak yang terlibat harus sepakat pada tujuan yang dinyatakan untuk ketersediaan dan kinerja. Para end-user harus puas dengan kinerja aplikasi mereka, dan DBA dan teknisi harus puas dengan kemampuan mereka untuk mengelola sistem untuk tujuan. Kompromi adalah penting untuk mencapai guna SLA.


IT silos in a fractured environment

Untuk mendapatkan SLM yang baik, bagan ini perlu di brikdon. Departemen-departemen di infrastruktur IT membutuhkan komunikasi yang efektif dan berkerja sama dengan yang lain. Meskipun sulit, SLM ini bukan tidak mungkin untuk di implementasikan. Disiplin SLM yang kuat membuat performance management dapat di prediksi.

Types of Performance Tuning
Sebuah aplikasi database membutuhkan interaksi konstan antara sumber daya komputasi yang berbeda untuk beroperasi secara efisien dan sesuai dengan spesifikasi. Meskipun, tuning aplikasi database dapat dipecah menjadi tiga komponen: system tuning, database tuning, dan application tuning.

  • System Tuning : Sytem tuning terjadi pada tingkat tertinggi dan memiliki dampak terbesar pada kesehatan secara keseluruhan aplikasi database, karena setiap aplikasi tergantung pada sistem. kita akan mendefinisikan sistem terdiri dari DBMS itu sendiri dan semua komponen terkait yang dipercayakan.DBMS dapat dan harus bisa disetel untuk menjamin kinerja yang optimal. Cara di mana perangkat lunak DBMS terinstal, memori, disk, CPU, sumber daya lainnya, dan opsi konfigurasi dapat mempengaruhi kinerja aplikasi database.
  • Database Tuning : Performansi dapat dipengaruhi oleh desain fisik database, termasuk normalisasi, penyimpanan disk, jumlah tabel, desain indeks, dan penggunaan DDL dan parameter yang terkait. Lokasi fisik file database pada sistem disk akan berdampak pada kinerja aplikasi mengakses data. Semakin banyak data yang tersimpan pada perangkat disk yang sama, kemungkinan kinerja degradasi meningkat.
  • Application Tuning : Aplikasi itu sendiri harus dirancang secara tepat dan dipantau untuk efisiensi. Kebanyakan ahli setuju bahwa sebanyak 75% dari masalah kinerja disebabkan oleh syntax aplikasi yang tidak benar. SQL adalah penyebab utama; coding pernyataan SQL yang efisien dapat menjadi rumit. Pengembang perlu diajarkan bagaimana merumuskan, memantau, dan pernyataan SQL yang benar
Performance Tuning Tools
Database Tools sangat membantu secara efektif untuk mengelola kinerja database. Beberapa vendor DBMS menyediakan embedded options dan bundled tools untuk mengatasi manajemen kinerja database. Namun, alat ini sering tidak cukup untuk skala besar atau aplikasi database yang sering digunakan. Untungnya, banyak peralatan pihak ketiga secara efektif akan mengelola kinerja aplikasi mission-critical database.

  • Performance monitors memungkinkan DBA dan performa analis untuk mengukur kinerja aplikasi mengakses database dalam satu (atau lebih) dari tiga cara: real time, near time (interval), atau berdasarkan tren historis. Performance Monitors yang lebih maju berbasis agen.
  • Performance estimation tools memberikan estimasi kinerja prediktif untuk seluruh program dan pernyataan SQL berdasarkan jalur akses, lingkungan operasi, dan aturan atau inference engine. 
  • Capacity planning tools memungkinkan DBA untuk menganalisis lingkungan saat ini dan desain database dan melakukan "what-if".
  • Analisis SQL dan tuning alat memberikan deskripsi grafis dan / atau deskripsi textual dari jalur acces query sebagai penentuan oleh optimizer relasional. Alat-alat ini dapat mengeksekusi terhadap pernyataan single SQL atau seluruh program.
  • SQL analysis and tuning tools meningkatkan analisis SQL dan tuning tools dengan menyediakan basis pengetahuan yang memberikan tips tentang cara untuk merumuskan SQL untuk kinerja yang optimal. Advanced tools dapat secara otomatis mengubah SQL (on request) berdasarkan tips coding dalam basis pengetahuan.
  • System analysis and tuning tools memungkinkan DBA untuk melihat dan mengubah database dan sistem parameter menggunakan antarmuka grafis (misalnya, cache dan / atau bufferpool tuning, log sizing).
DBMS Performance Basic
      Do not over-tune
Tahu kapan berhenti, it’s all about business
      Remain focused
Fokus satu masalah dulu, simpan dulu masalah lain
      Do not panic
I don’t know, but I’ll find out.
      Communicate clearly
Be a center of in commucation, coordinating, discussion, and workload
      Accept reality
Deal with problem as they occur



Tugas Resume #4 Mata Kuliah DBA



“Database Availability”

Data Availability merupakan ketersediaan data pada database yang diakses semua user dan dapat diperoleh setiap saat ketika dibutuhkan. Data Availability dimaksudkan sebagai suatu kesiapan data dimana ketika user membutuhkan data tersebut maka data tersebut merespon secara langsung. Kondisi dimana sumber daya yang diberikan dapat diakses oleh konsumennya. Ketersediaan data dan database sering berkaitan erat dengan kinerja. Jika DBMS sedang offline, kinerja tidak ada karena tidak ada data yang dapat diakses.

Availability Component



Manfaat dari data availability :
       Dapat diakses dari jarak jauh
       Data tersedia pada saat dibutuhkan
       Kemampuan menangani crash atau failure agar service tetap berjalan
       Pemindahan atau penghapusan data yang sudah tidak diperlukan agar menghemat tempat penyimpanan data

Peningkatan Persyaratan Ketersediaan














Data Availability dipengaruhi oleh :
       Bentuk Relasi tabel data
       Hak akses user
       Tersedia bandwidth antara perangkat dan koneksi jaringan media
       Mekanisme untuk ketersediaan tinggi ,keamanan data dan aksesibilitas
       Prioritas dan jenis data yang akan dibuat
       Jenis file system
       Jenis penyimpanan / pengambilan perangkat atau media termasuk hardware dan software
       Service Level Perjanjian antara entitas yang bertanggung jawab dan dipengaruhi
       Disaster Recovery


Berapa Ketersediaan yang cukup ???
       Presentase Total Waktu Bahwa Kebutuhan Terpenuhi
       MTBF adalah deskripsi yang lebih baik dari keandalan dibandingkan ketersediaan. Keandalan memiliki dampak pasti pada ketersediaan
Contoh :
1 th = 365 hari
1 hr = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 th = 365 * 24 * 60 = 525,600 menit
Availability = 99.999%
Downtime = 0.001% = 0.001%* 525,600 = 5,256 menit

Availability vs Downtime














Availability Problems :
       Loss of the Data Center/ kehilangan data pusat
Ø menciptakan lingkungan database di lokasi yang jauh.
       Netwrok Problem / masalah jaringan
Ø  Menerapkan jaringan berlebihan
       Loss of the Server Hardware / kehilangan hardware server
       Disk-Related Outages / Pemadaman Disk-Terkait
       Operating System Failure / kegagalan sistem operasi
       DBMS Software Failure / Software DBMS Gagal
       Security and Authorization Problems / masalah keamanan dan otoritas
       Loss of Databse Objects / kehilangan objek database
       Loss of Data / kehilangan data
       Data Replication and Propagation Failures / Replikasi Data dan Propagasi Kegagalan
       Severe Performance Problems / Masalah Kinerja tidak beres
Ø  Kinerja yang buruk dapat membuat database tidak dapat digunakan.
       Recovery Issue / masalah pemulihan
Ø  Saat backup dan saat pemulihan harus menyediakan waktu singkat untuk memulihkan
       DBA Mistake / kesalahan DBA
Ø  Salah satu penyebab terbesar database downtime adalah kesalahan manusia.

Ensuring Availability (Memastikan Ketersediaan)

Data dapat hilang secara permanen jika komputer hilang, menyusul kegagalan hardware, atau bahkan jika sengaja terhapus. Untuk alasan itu, penting untuk memastikan bahwa ada salinan. Ada beberapa strategi untuk mencapai hal ini, tergantung pada jenis dan jumlah data. Jika memungkinkan, data tidak boleh disimpan pada komputer pribadi. Ada beberapa pilihan terpusat yang tersedia, termasuk sistem manajemen dokumen, disediakan penyimpanan terpusat, dan kemampuan sebuah departemen untuk memasukkan dalam jumlah besar penyimpanan yang diperlukan ke fasilitas pusat.

Tugas Resume #3 MK DBA

"DATABASE CHANGE MANAGEMENT"


Suatu bisnis akan mengalami sebuah perubahan dalam perjalanannya, sehingga kejadian tersebut bagi seorang DBA harus memehami dan menyiapkan langkah-langkah praktis guna menyelaesaikan masalah tersebut. Perubahan adalah satu-satunya yang konstan dalam lingkungan bisnis yang kompleks saat ini. Sebuah pasar yang selalu berubah menyebabkan perusahaan harus terus beradaptasi. Ada beberapa faktor yang berbeda khususnya perusahaan dalam mengelola TI seperti lingkungan fisik atau tempat kerja, perubahan organisasi, perubahan-perubahan infrastruktur jaringan, perubahan aplikasi dan sistem, perubahan jenis dan struktur data, dengan perubahan tersebut membuat seorang Database Administrator harus mengubah beberapa struktur data yang sudah tersimpan dalam sebuah database.
Kebutuhan Manajemen Perubahan antara lain : Inteligen, Analisis Perencanaan, Dampak analisis, Otomasi, Standarisasi prosedur, Reliable dan proses diprediksi, Ketersediaan, Cepat dan efisien, Proaktif.

Untuk secara efektif melakukan perubahan database, Database Administrator perlu mempertimbangkan setiap item yang sebagian besar organisasi memiliki beberapa produk DBMS, masing-masing dengan berbagai tingkat dukungan untuk melakukan perubahan. Jenis-jenis perubahan dalam database:
  • Perangkat Lunak DBMS
  • Konfigurasi Hardware
  • Desain Logikal Dan Fisikal
  • Aplikasi
  • Fisik Struktur Database

Faktor yang memaksa untuk mengubah struktur basis data, yaitu :
  • Perubahan untuk program aplikasi yang memerlukan  tambahan atau diubah unsur data
  • Modifikasi kinerja untuk membuat aplikasi database berjalan lebih cepat
  • Regulasi perubahan yang menyimpan tipe data baru, atau yang data yang sama untuk jangka waktu yang lebih lama
  • Perubahan yang membutuhkan tipe data baru
  • Teknologi yang memungkinkan perubahan database untuk menyimpan jenis data baru dan data lebih dari sebelumnya

Manajemen Perubahan : Perspektif Database Administrator
  • DBA adalah penjaga perubahan database
  • DBA yang meminta perubahan biasanya programmer, pemilik aplikasi  atau pengguna bisnis
  • DBA dibebani untuk melakukan perubahan database dan memastikan bahwa setiap perubahan dilakukan dengan sukses dan tidak berdampak terhadap sisa database.
  • Untuk secara efektif melakukan perubahan database, DBA perlu mempertimbangkan setiap Item
  • Sebagian besar organisasi memiliki beberapa produk DBMS, masing-masing dengan berbagai tingkat dukungan untuk melakukan perubahan.

Jenis Perubahan Database, antara lain :
  • Perubahan biasanya mengharuskan perubahan ke kode aplikasi atau struktur database.
  • Adanya perubahan teknologi seperti upgrade ke DBMS  dan perubahan komponen perangkat keras berdampak pada fungsionalitas perangkat lunak database.

Tugas DBA untuk memahami cara terbaik untuk mempengaruhi semua jenis perubahan database. Perubahan sederhana tidak begitu sederhana ketika harus disebarkan kepada beberapa database pada server berbeda
perubahan yang kompleks, seperti penggantian nama kolom, dapat berlangsung berjam-jam untuk menerapkan secara manual. Pelacakan perubahan database. Menambahkan sebuah kolom ditengah tabel adalah perubahan yang sangat sulit. Singkatnya, untuk secara efektif memberlakukan perubahan database, DBA harus memahami semua hubungan yang rumit antara database yang mereka kelola dan mempunyai pemahaman yang kuat tentang jenis perubahan yang didukung oleh produk DBMS yang mereka gunakan.

Meminta perubahan database :
  • DBA adalah penjaga database, tapi bukan pengguna database utama.
  • Pengguna mengakses data dengan menggunakan program aplikasi dan sistem cenderung menjadi pengguna utama dari database.
  • Lembaga yang mengatur bagaimana perubahan kebijakan harus diminta dan diimplementasikan.
  • Sebuah pengembang aplikasi akan meminta perubahan database hanya bila perubahan-perubahan tersebut dipandang diperlukan.

Standart Permintaan Perubahan :
  • DBA harus menetapkan bentuk standar untuk menerapkan perubahan-perubahan database.
  • Standar bentuk permintaan perubahan mencegah miskomunikasi yang terjadi selama proses perubahan manajemen dan jika mungkin harus dilaksanakan secara online.
  • Ketika perubahan database selesai, form harus ditandatangani oleh DBA

Skema Perubahan :
  • Tugas DBA untuk memahami cara terbaik untuk mempengaruhi semua jenis perubahan database.
  • Perubahan sederhana tidak begitu sederhana ketika harus disebarkan kepada beberapa database pada server berbeda, perubahan yang kompleks, seperti penggantian nama kolom, dapat berlangsung berjam-jam untuk menerapkan secara manual.pelacakan perubahan database.
  • Menambahkan sebuah kolom ditengah tabel adalah perubahan yang sangat sulit. Singkatnya, untuk secara efektif memberlakukan perubahan database, DBA harus memahami semua hubungan yang rumit antara database yang mereka kelola dan mempunyai pemahaman yang kuat tentang jenis perubahan yang didukung oleh produk DBMS yang mereka gunakan.

Tugas Resume pertemuan 2 MK DBA

"DATABASE ENVIRONTMENT"


Mendefinisikan Strategi dari DBMS Organisasi :
1. Memilih DBMS
2. Arsitektur DBMS
3. DBMS Clustering
4. Kebutuhan Hardware
5. Instalasi DBMS

Memilih DBMS harus memiliki cakupan seperti :

  • Sistem Operasi
  • Jenis Organisasi
  • Tingkatan yang dicapai
  • Skalabilitas
  • Ketersediaan perangkat lunak pendukung
  • Teknisi
  • Biaya kepemilikan
  • Jadwal release
  • Referensi pelanggan.
Beberapa vendor DBMS yaitu :
  • IBM Corporation, memiliki produk DB2 Universal Database
  • Oracle Corporation, memiliki produk Oracle
  • Microsoft Corporation, memiliki produk SQL Server
  • Informix Software Inc., memiliki produk Dynamic Server
  • Sybase Inc., memiliki produk Adaptive Server Enterprise
Arsitektur DBMS
> Enterprise : Dirancang untuk skalabilitas dan kinerja tinggi, mensuport database yang besar dan jumlah user yang besar juga.
> Departemental : Digunakan untuk mendukung kelompok kerja kecil menegah dalam sebuah organisasi.
> Personal : Dirancang untung pengguna tunggal. Ex. Mc. Access, Visual Database, dll.
> Mobile : Memungkinkan database lokal akses dan modifikasi pada laptop atau perangkat genggam.

DBMS Clustering
- Shared-nothing
  • Setiap sistem memiliki sumber daya sendiri swasta (memori, disk, dll).
  • Antar prosesor berkomunikasi dengan melewatkan pesan melalui jaringan yang interkoneksi komputer.
  • Permintaan dari klien akan secara otomatis diarahkan ke sistem yang memiliki sumber daya.
  • Hanya salah satu sistem cluster dapat "sendiri" dan mengakses sumber daya tertentu pada suatu waktu.
  • Dalam hal kegagalan terjadi, kepemilikan sumber daya secara dinamis dapat ditransfer ke sistem di cluster.
  • Keuntungan utama dari shared-apa clustering adalah skalabilitas.
- Shared-disk
  • Semua sistem terhubung berbagi perangkat disk yang sama.
  • Setiap prosesor masih memiliki memori pribadi, tetapi semua prosesor secara langsung dapat mengatasi semua disk.
  • Shared-disk clustering adalah lebih cocok untuk pengolahan besar-perusahaan dalam lingkungan mainframe.
DBMS Release (Oracle)
  • 1977 pertama Oracle didirikan.
  • 1978 Oracle Versi 1 diluncurkan dalam bahasa assembly.
  • 1979 Oracle Versi 2 dengan manajemen SQL database relasional system dilepaskan.
  • 1983 Oracle Versi 3 di bangun pada bahasa pemrograman bahasa C, dan merupakan RDBMS pertama yang bisa dijalankan di mainframe,minicomputer dan PC.
  • 1985 langsung meluncurkan Oracle Versi  5 yang merupakan salah satu system basis data yang beroperasi di lingkunangan server.
  • 1988 Oracle meluncurkan Versi 6, yang memungkinkan beberapa pengguna untuk bekerja dalam system sementara administrator menduplikasi data arsip.
  • 1990 perusahaan meluncurkan Aplikasi Oracle Release 8 yang mencakup program akuntansi  untuk komputasi lingkungan server.
  • 1996 Oracle mengeluarkan  Oracle7 Release 7.3 yang merupakan Univesal Server yang memungkinkan pengguna mengolah semua jenis data teks, video, peta, suara, atau gambar.
  • 1998 kembali diluncurkan Oracle Database 8 dan aplikasi 10.7
  • 1999 Oracle mengumumkan Web strategi yang menawarkan kemampuan internet setiap pengguna Oracle dari dukungan teknologi XML dan Linuk ke Versi terbaru Lini Produk Oracle, seperti Aplikasi Oracle 11 dan Oracle8i Database.
  • 2000 Oracle mengeluarkan  Oracle E-Business Suite Release 11i, yang merupakan industry terpadu suite aplikasi enterprise pertama.
  • 2001 Oracle 9i Database menambahkan Oracle Real Aplication Cluster yang memberikan pelanggan pilihan untuk menjalankan TI mereka dengan murah, perluasan kinerja server, skabilitas dan ketersidiaan dari database.
  • 2003 diluncurkan Oracle Database Oracle 10g yang melayani komputasi perusahaan sebagai sebuah utilitas sesuai permintaan.
  • 2010 Inovasi berlanjut dengan Oracle Database 11g Release 2 untuk menurunkan biaya TI dan memberikan kualitas layanan yang lebih tinggi.