Pert 8. Alinea Paragraf
Alinea
atau Paragraf merupakan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat, tetapi dimungkinkan juga alinea yang hanya satu
kalimat. Berdasarkan fungsinya, struktur alinea diklasifikasikan dalam 2 macam
:
1. Kalimat
topik/kalimat pokok
Ciri-ciri kalimat topik :
·
Mengandung permasalahan yang potensial
untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut.
·
Merupakan kalimat lengkap yang dapat
berdiri sendiri.
·
Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus
dihubungkan dengan kalimat lain.
·
Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambungan.
2. Kalimat
penjelas atau pendukung
Ciri-ciri kalimat penjelas :
·
Sering merupakan kalimat yang tidak
dapat berdiri sendiri.
·
Arti kalimat ini kadang-kadang baru
jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.
·
Pembentukannya sering memerlukan bantuan
kata sambung dan frasa transisi.
·
Isinya berupa rincian, keterangan,
contoh serta data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topik.
Persyaratan Paragraf /
Alinea yaitu :
·
Perlu kesatuan
Kesatuan membicarakan satu gagasan.
·
Perlu kepaduan
Kepaduan seluruh kalimat saling terkait, mendukung
gagasan tunggal. Berguna untuk memudahkan dalam memahami pokok-pokok pikiran
yang terkandung dalam suatu karangan. Kepaduan atau Koherensi alinea akan terwujud
jika aliran kalimat berjalan mulus, lancar serta logis.
Alinea
menurut posisi kalimat topiknya :
·
Alinea
deduktif
–
Kalimat
utama terletak di awal paragraph
–
Menyajikan
pokok permasalahan terlebih dahulu (urutan khusus ke umum)
·
Alinea
induktif
–
Kalimat
utama terletak di akhir paragraph
–
Menyajikan
pokok permasalahan terlebih dahulu (urutan umum ke khusus)
·
Alinea
deduktif-induktif
–
Bila
kalimat pokok ditempatkan pada bagianawal dan akhir alinea.
·
Alinea
penuh kalimat topik
–
Bila
seluruh kalimat yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat
tersebut menjadi kalimat topik.
–
Sering
dijumpai dalam uraian bersifat deskriptif dan naratif, terutama dalam karangan
fiksi.
Alinea Menurut
sifat isinya :
·
Alinea persuasif
Jika
isi alinea mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak
pembaca. Disampaikan dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan menarik
sehingga pembaca terhanyut oleh siratan isinya.
·
Alinea argumentatif
Jika
isi alinea berisi gagasan yang disertai dengan bukti atau alasan tertentu,
serta dijalin dengan proses penalaran yang kritis dan logis. Argumentasi dibuat
untuk mempengaruhi atau meyakinkan pembaca atau untuk menyatakan
persetujuannya.
·
Alinea naratif
Jika isi alinea menuturkan peristiwa atau keadaan
dalam bentuk cerita, biasanya cerita disampaikan secara kronologis, dan ada
tokoh yang menceritakan, baik manusia maupun bukan.
·
Alinea deskriptif
Jika
isi alinea melukiskan atau menggambarkan sesuatu, bersifat informatif. Susunan
peristiwa tidak dianggap penting.
·
Alinea ekspositoris
Jika
alinea dibuat untuk menerangkan suatu pokok persoalan yang dapat meperluas
wawasan pembaca. Untuk mempertegas masalah yang disampaikan biasanya dilengkapi
dengan gambar, data, dan statistik.
·
Alinea persuasif
Banyak
dipakai dalam penulisan iklan terutama advertorial yang mengisi lembaran
koran atau
majalah.
Alinea menurut fungsinya dalam karangan :
·
Alinea Pembuka
Isi
alinea pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan
yang difungsikan untuk menghantar pokok pembicaraan, menarik minat dan
perhatian pembaca, menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi
seluruh karangan.
·
Alinea Pengembang
Bertujuan
mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan
dalam alinea pembuka yang difungsikan untuk mengemukakan inti persoalan, memberi
ilustrasi atau contoh, menjelaskan hal yang akan diuraikan pada alinea
berikutnya, meringkas alinea sebelumnya, mempersiapkan dasar atau landasan bagi
simpulan.
·
Alinea Penutup
Berisi
simpulan bagian karangan, dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Tidak boleh
terlalu panjang harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai
cerminan inti karangan dan dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca.
Pert 9. Pengembangan Alinea
Pengembangan
Alinea berkaitan dengan , posisi kalimat topik, fungsi alinea dan sifat
informasi yang akan disampaikan (persuatif, argumentatif, naratif, deskriptif, atau
ekspositoris).
Beberapa metode
pengembangan alinea :
·
Metode Definisi
Contoh
:
Apa
dan siapakah pahlawan itu? Pahlawan adalah orang yang berpahala. Mereka yang berbuat
baik, melaksanakan kewajiban dengan baik, berjuang tanpa pamrih adalah
pahlawan. Pahlawan tidak menuntut balas jasa, tidak ingin dihargai, tidak
meminta pengakuan dari orang lain. Mereka berbuat berdasarkan idealisme,
citacita luhur, berjuang untuk kepentingan umum, membela nusa, bangsa dan
negara. Pahlawan sejati adalah pahlawan yang tidak ingin disanjung dan
dijunjung.
·
Metode Proses
Contoh
:
Cara
pertama untuk membuat semen melalui proses basah yaitu dimulai dengan mencampur
semua bahan baku dengan air. Setelah itu, dihancurkan. Kemudian bahan yang
sudah dihancurkan tadi dibakar menggunakan bahan bakar minyak. Karena membutuhkan
banyak BBM, proses ini sudah jarang dilakukan oleh produsen semen.
·
Metode Contoh
Contoh
:
Perkembangan
teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai
kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya
akan meningkatkan produktivitas. Hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai
jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi, seperti e-government, ecommerce, e-education,
e-medicine, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan teknologi.
·
Metode
Sebab-akibat / akibat-sebab
–
Sebab-akibat
Contoh :
Kasus kerusuhan Batam lebih
banyak dipicu oleh perlakuan diskriminatif terhadap pekerja Indonesia.
Dikatakan diskriminatif karena upah yang tidak sama antara pekerja Indonesia
dan tenaga asing dengan tugas yang sama. Selain itu, sering diperlambatnya
pembayaran upah serta berlarut-larut menyelesaikan persoalan berkaitan dengan
buruh. Akibatnya, pekerja Indonesia menjadi mudah emosi dan puncaknya adalah terjadinya
kerusuhan tersebut.
–
Akibat-sebab
Contoh
:
Dia terpaksa tidak masuk sekolah
hari ini. Sudah beberapa hari ibunya sakit. Ayahnya yang dinanti-nantikan kedatangannya
dari Jakarta, belum tiba. Adik-adiknya yang masih kecil tidak ada yang menjaga.
·
Metode
Umum-khusus atau khusus-umum
–
Metode
Umum-khusus
Contoh
:
Semua isi alam ini ciptaan Tuhan.
Ciptaan Tuhan yang paling berkuasa di dunia ini adalah manusia. Manusia diizinkan
oleh Tuhan memanfaatkan isi alam ini sebaik-baiknya. Akan tetapi, tidak diizinkan
menyiksa, mengabaikan, dan menyia-nyiakannya.
–
Metode Khusus-umum
Contoh
:
Sudah beberapa kali Pancasila dirongrong
bahkan hendak diubah dan dipreteli. Namun setiap usaha itu gagal. Betapapun
usaha itu dipersiapkan dengan cara yang teliti dan matang, semuanya dapat
dihancurleburkan. Hal ini menjadi bukti yang meyakinkan kita bahwa Pancasila
memang benar-benar sakti.
·
Metode
Klasifikasi
Contoh
:
Indonesia
disebut sebagai negara dengan perekonomian paling korup di Asia, dengan skor 8,32.
Indikasi tersebut berasal dari survei yang dilakukan oleh Lembaga Konsultasi Risiko
Politik dan Ekonomi (PERC). Tempat kedua diduduki oleh Thailand skor 7,63.
Kamboja menempati tempat ketiga dengan skor 7,25, diikuti India dengan skor 7,21
dan Vietnam, 7,11. Philipina yang disebut sebagai negara terkorup tahun 2008
berhasil menurunkan skornya menjadi 7 dan berada di tempat keenam.
·
Metode
Perbandingan
Contoh
:
Pantun
dan syair mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan. Keduanya tergolong puisi
lama yang terdiri atas 4 baris. Pada syair, keempat barisnya merupakan isi,
sedangkan pada pantun isinya terletak pada barus ke-3 dan ke-4. Pantun berasal
dari Indonesia, sedangkan syair berasal dari sastra Arab.
Pert 10. Tema, Topik, Judul
Tulisan, dan Kerangka Karangan
Tema
·
Tema
dapat berarti “sesuatu yang telah diuraikan”
·
Tema
adalah suatu perumusan dari topic yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan
tujuan yang akan dicapai melalui topik.
·
Tema
merupakan amanat yang akan disampaikan oleh penulis. Tema bisa berupa tema
pendek dan tema panjang
·
Pengertian
tema dapat dilihat dari dua sudut yaitu :
–
Dari
sudut karangan yang telah selesai :
Tema
adalah amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya
·
Dari
sudut proses penyusunan karangan :
–
Apa
pokok pembicaraannya
–
Apa
tujuan/tesis yang akan dicapai?
Topik
·
Topik:
pokok pembicaraan atau pokok permasalahan.
·
Bersifat
lebih khusus/konkret karena pada dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut
dari tema.
Ciri-ciri topik:
-
Bersifat
umum dan belum terurai
-
Harus
sesuatu yang nyata atau tidak boleh abstrak
Judul
·
Merupakan
penjabaran atau perincian dari topik.
·
Bersifat
lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih
terarah.
·
Topik
dapat menjadi judul karangan.
·
Syarat-syarat
judul yang baik :
–
Harus
relevan atau bertalian dengan tema
–
Harus
provokatif atau menarik
–
Harus
singkat
Kerangka Karangan
·
Merupakan
rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.
·
Berfungsi
untuk mengarahkan dan dibentuk dengan menggunakan sistem tanda atau kode
tertentu.
·
Macam
kerangka karangan:
–
Kerangka
topik
–
Kerangka
kalimat
·
Terdiri
atas kata, frasa, dan klausa.
·
Tidak
memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap
·
Unsur-unsurnya
berupa kalimat lengkap dan bersifat resmi
Pola Penyusunan Kerangka
·
Pola
Alamiah berdimensi ruang
dan waktu :
–
Urutan
ruang : pola penguraian
yang menggambarkan keadaan suatu ruang.
–
Urutan
waktu : berdasarkan urutan kejadian atau kronologis.
·
Pola
Logis
–
Klimaks
– antiklimaks
–
Sebab
– akibat
–
Pemecahan
masalah
–
Umum
– khusus
Pert 11. Penuliasan Karangan Ilmiah
Karangan
ilmiah adalah karya tulis yang
didalamnya
berisi gagasan ilmiah, disusun
dengan
menggunakan bahasa ilmiah,
berdasarkan
hasil penyelidikan atau fakta-fakta
ilmiah,
dapat dibuktikan secara empiris, dan
ditulis
dengan teknik penulisan ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya didahului oleh studi
pustaka dan studi lapangan.
Ada
3 macam karangan :
·
Karangan
non ilmiah : karangan yang tidak terikat pada karangan baku. Contoh: anekdot,
dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
·
Karangan
semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan
non-ilmiah. Contoh: artikel, editorial, opini, reportase.
·
Karangan
ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut
metode dan penggunaan bahasa. Contoh: makalah, laporan, skripsi, tesis,
disertasi.
Manfaat
Penyusunan Karangan Ilmiah
:
·
Penulis
akan terlatih mengembangkan ketrampilan membaca yang efektif.
·
Penulis
akan terlatih mengembangkan hasil bacaan dari berbagai sumber bacaan.
·
Penulis
akan dapat meningkatkan ketrampilan dalam mengorganisasikan fakta secara jelas dan
sistematis.
·
Penulis
akan memperoleh kepuasan intelektual.
·
Penulis
turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Adapun ciri-ciri
Karangan Ilmiah yaitu :
·
Menyajikan
fakta obyektif
·
Penulisan
cermat
·
Tidak
mengejar keuntungan pribadi
·
Sistematis
·
Tidak
emotif
·
Selalu
didukung oleh data
·
Memuat
kebenaran
·
Tidak
melebih-lebihkan sesuatu
Bahasa Tulis Ilmiah
Merupakan
gabungan dari ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa tulis kosa
kata yang digunakan dipilih dengan cermat, pembentukan kata dilakukan dengan
sempurna, dibentuk dengan struktur yang lengkap, paragraf dikembangkan dengan
satu dan padu.
Ragam bahasa
Ilmiah :
·
Cendikia
Mampu
digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis. Ketepatan dan
keseksamaan penggunaan kata. Kecermatan pemilihan kata atau diksi.
·
Lugas
Diungkapkan
secara langsung dan tegas.
·
Jelas
Jelas
tidak menggunakan kalimat yang bertele-tele.
·
Formal
Adanya
kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat). Menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
·
Bertolak
dari gagasan
Bertolak
dari Gagasan tidak melenceng.
·
Obyektif
Obyektif
Tidak emosional dan memihak.
·
Konsisten
Konsisten
penggunaan istilah dan penyebutan.
Pert 12 dan 13. Penulisan Karya
Ilmiah (Kutipan, Catatan Kaki, Daftar Pustaka)
KUTIPAN
Pinjaman
pendapat dari seseorang, baik yang
berupa tulisan dalam buku, majalah, surat
kabar, jurnal, bentuk tulisan lainnya,
serta dalam bentuk lisan, seperti hasil
pidato dan sebagainya. Fungsi dari kutipan yaitu sebagai Landasan teori, Penguat pendapat penulis, Penjelasan suatu uraian, dan Bahan bukti untuk menunjang
uraian. Ada 2 cara mengutip yaitu Kutipan
langsung dan Kutipan tidak langsung.
·
Kutipan
langsung
Mengutip
pendapat atau buah pikiran orang lain seperti aslinya.
–
Kurang dari 40 kata
Merupakan
bagian dari teks dan ditulis diantara tanda kutip (“…..”) dengan diikuti nama pengarang,
tahun dan halaman. Misalnya : “… naskah
…” (Nasution, 2000:12).
–
Lebih dari 40 kata
Ditulis
terpisah dari teks yang mendahului dan dimulai pada ketukan ke 6 dari tepi kiri
dengan spasi tunggal. Misalnya : Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang
berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya
dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara
(Keraf, 1983:3).
·
Kutipan
tidak langsung
Mengutip
pendapat atau buah pikiran orang lain dengan bahasa penulis sendiri. Dalam
kutipan ini telah terjadi perubahan bahasa dari aslinya dan diutarakan dengan
gaya bahasa penulis. Untuk menunjukkan bahwa naskah tersebut kutipan, diikuti
dengan nama pengarang dan tahun.
–
Nama
pengarang disebut terpadu dalam teks. Contoh: Nasution (2000:3), tidak menduga
bahwa mahasiswa semester kelima lebih aktif dalam berorganisasi daripada
mahasiswa semester ketujuh.
–
Nama
pengarang disebut dalam tanda kurung. Contoh: Mahasiswa semester kelima
ternyata lebih aktif dalam berorganisasi dari mahasiswa semester ketujuh
(Nasution, 2000:3).
Catatan Kaki
Fungsi catatan kaki yaitu menunjukkan sumber
informasi bagi pernyataan ilmiah
yang terdapat dalam tulisan ilmiah. Pemakaiannya
untuk mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan dan referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana atau halaman berapa,
hal yang sama dibahas di dalam
tulisan. Penomoran Menggunakan angka arab (1,2, dan
seterusnya) di bagian belakang yang
diberi catatan kaki dan ditulis dengan
teknik superscripts. Penempatan langsung di belakang bagian yang
diberi catatan kaki yang umum adalah
meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab.
Ibid
Ibid merupakan singkatan
dari Ibidum = sama dengan diatas. Ibid dipakai apabila
kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung
mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua
kutipan itu terdapat beberapa halaman. Ibid tanpa nomor
halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor
halaman yang sama. Jika bahan yang diambil atau dikutip dari nomor halaman yang
berbeda, maka digunakan ibid dengan nomor halamannya. Ibid
tidak boleh dipergunakan bilamana diantara dua sumber terdapat sumber lain, dan
dalam hal ini dipakai op.cit. atau loc.cit.
op.cit
Merupakan singkatan
dari opere citati = karya yang telah dikutip.
Dipakai
untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut
sebelumnya dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh
sumber lain. Pemakaian op.cit harus diikuti nomor
halaman yang berbeda. Kalau dari
seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih,
maka untuk menghindarkan kekeliruan harus
dijelaskan buku mana yang dimaksudkan
dengan mencantumkan nama penulis diikuti
angka romawi besar (I, II, III, IV, ……….dst)
pada “footnote” sesudah tahun
penerbitan di antara dua tanda kurung.
loc.cit
Merupakan singkatan
dari loco citati = tempat yang telah dikutip.
Dipergunakan
kalau menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu
sumber yang telah disebut sebelumnya
dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain. Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena
nomor halaman itu dengan
sendirinya sama dengan nomor halaman dalam
karya yang disebut sebelumnya.
Daftar Rujukan atau Referensi atau Daftar Pustaka
Merupakan daftar
acuan atau daftar rujukan yang
dirujuk oleh penulis dalam karya tulis ilmiahnya, merupakan bagian dari sikap ilmiah, memerlukan
kecermatan dan ketelitian.
·
Format
Vancouver
Menggunakan
cara penomoran yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka atau sitasi. Dalam
daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan
nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan. Sistem ini beserta
variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan.
·
Format
Harvard
Sistem
Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan
nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun
yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat
di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi
dalam naskah tulisan). Alamat Internet ditulis menggunakan huruf miring.
Bila referensi
berupa buku
–
Abruzzie,
A. (1956). Work, Workers and Work Measurement. New York: Columbia
University Press.
–
Adler,
A. (1924). Individual Psychology. New York.: Harcourt Brace and World
Inc.
–
Barnes,
R.M. and Andrews, R.B. (1955). Performance Sampling, University of
California, Los Angeles.
–
Chapanis,
A., Garner, W.R. and Morgan, C.T. (1914). Applied Experimental Psychology :
Human Factors in Engineering Design, John Wiley & Sons, New York.
Bila referensinya berupa Jurnal, Buletin, Majalah,
Prosiding, dan Penerbitan Berkala
–
Dwirianti,
D. (2005). Penggunaan Biji Moringa Oleifera Lam dan Membran Mikro
Filtrasi sebagai Alternatif Pengolahan Lindi, Jurnal Kimia Lingkungan 7
(1):7-12.
–
Dwirianti,
D., Salim, M.R. and Ujang, Z. (2001). Sulphur Cycle on Membrane Bioreactor, IWA
Conference on Water and Wastewater Management for Developing Countries Proceeding,
Putra World Trade Centre, Kuala Lumpur, Malaysia, 29-31 October.
–
Hermana,
J., Dwirianti, D and Gestine, N. (2005). The Application of Membrane Technology
in Developing Country: the Suitablitily and its Necessity (Indonesian Case
Study), International Training and Research Program for Groundwater
Treatment Technologies and advanced Membrane Processes, Taipei Taiwan, 19
Agustus – 1 September.
Bila
referensinya berupa Surat Kabar
Bila pada surat
kabar tersebut tidak dicantumkan nama penulisnya, dan artikelnya berupa berita
umum pada surat kabar tersebut, dapat dituliskan nama surat kabar dan tanggal
penerbitannya.
–
Ampera
(Jakarta), 21 April 1964.
–
Berita
Yudha (Semarang), 30 Djuni 1966.
–
Jakarta
Times, July 1967-June, 1968.
–
Kedaulatan
Rakjat (Jogjakarta), Januari 1960 – Desember 1967.
–
Kompas
(Jakarta), Juli 1968.
–
Sjahrir,
A. (1993). Prospek Ekonomi Indonesia. Jawa Pos (Surabaya). 22 Maret, hal
7. Berupa TA, Thesis atau Disertasi.
–
Dwirianti,D.
(2002). Membrane Bioreactor for High- Sulphur Wastewater Treatment.
Unpublished Thesis. Postgraduate Programme. Universiti Teknologi Malaysia.
Tabel
Sederhana
dan dipusatkan pada satu ide pokok. Jika lebih dari setengah halaman,
ditempatkan pada halaman tersendiri dan diberi identitas (nomor dan nama) di atas table. Nomor
tabel ditulis dengan angka arab, Jika
tabel lebih dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman
selanjutnya.
Grafik dan Gambar
Sederhana
dan dipusatkan pada satu ide pokok. Jika
lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri dan diberi identitas (nomor dan nama) di bawah grafik atau gambar. Nomor grafik atau gambar ditulis
dengan angka arab, jika grafik/gambar lebih dari satu halaman, kepala grafik atau gambar harus diulang pada
halaman selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar